Flyback
transformer (FBT) pada monitor seringkali mengalami kerusakan. Bahkan pada
beberapa merk monitor “abal-abal” sudah sangat wajar flyback jebol. Ini
karena penghematan biaya produksi sehingga menggunakan flyback kwalitas rendah
dengan material yang jelek.
Apa
sebenarnya isi flyback? Bagi orang awam flyback adalah komponen
elektronik yang sangat misterius, berbentuk silinder, warna hitam (kadang
abu-abu), dengan banyak kaki dan kabel-kabel yang keluar dari komponen
tersebut. Sebenarnya flyback adalah sebuah trafo step up tengangan tinggi
(bahkan sangat tinggi sekitar 25000 volt). Isi dari flyback tentu saja seperti
trafo biasa yaitu berupa lilitan primer, lilitan sekunder, dan tambahan
beberapa dioda untuk output dc tegangan tinggi. Khusus flyback monitor pada
tegangan tingginya ditambahkan capasitor, bisa diamati dari bentuk flybacknya
akan terlihat sebuah “gundukan” yang didalamnya berisi capasitor tegangan
tinggi. Tidak seperti flyback tv yang langsing tanpa capasitor, karena monitor
beresolusi jauh lebih tinggi daripada tv sehingga perlu capasitor ini agar
mampu menampilkan gambar dengan tajam.
Kerusakan
flyback monitor paling sering adalah capasitor yang short. Gejalanya monitor
mati, kadang indikator kedip-kedip disertai bunyi cetik-cetik relay, kadang
mati total, kadang indikator hidup tapi layar tetap mati. Untuk meyakinkan
capasitor short, gunakan multimeter analog, posisikan ohm x10k, test antara out
put HV flyback (yang menempel ke tabung crt) ke ground, hitam ke output HV
(high voltage) dan merah ke ground, bila jarum bergerak bisa dipastikan
capasitor sudah short.
Gejala
adanya suara letupan-letupan keras, atau suara mendesis menunjukan flyback
bocor. Adanya lubang pada flyback menyebabkan output HV bocor. Kalau lubang
sangat kecil kadang monitor masih menyala dengan mengeluarkan letupan-letupan
mengagetkan dan layar hidup mati saat letupan. Untuk lubang yang sudah besar
layar akan blank disetai suara desis, bila dilihat pada flyback terlihat
kebocorannya berupa api biru yang menyembur.
Bila
monitor sudah benar-benar mati, amati fisik flyback, bila terlihat pecah,
bengkak (melendung) sudah jelas flyback rusak. bila tampilan fisik normal, ukur
dengan ohm meter x10k pada output HV ke ground. cek apakah capasitor short atau
tidak.
Kerusakan
flyback yang lain adalah short lilitan primer dengan lilitan sekunder. tapi ini
sangat jarang terjadi, untuk mengetestnya cabut flyback dan test kaki-kakinya
dengan ohm meter, akan terlihat bila ada short.
Dioda
rusak atau short pada output HV sangat jarang ditemui, untuk mengecek dioda ini
diperlukan 2 buah multimeter analog yang dipasang seri masing-masing posisikan
pada ohm x10k, hitam ke output HV, merah ke kaki flyback ABL. Dengan 2 buah
multimeter pada ohm x10k dipasang seri berarti menggunakan tenaga baterai 24
volt dan ini cukup kuat untuk mengetest short dioda flyback.
Gambar
yang lama-lama makin kabur sehingga tidak bisa buat baca teks, adalah gejala
kerusakan flyback pada potensio pengatur focus dan screen, ini bisa diatasi
dengan mencangkoknya, memutus kabel focus dan screen, dan gunakan flyback lain,
kabel HV disatukan dengan HV flyback aslinya, kabel screen dan focus dipasang
menggantikan screen dan focus flyback aslinya, dan jangan sampai lupa semua
kaki-kaki flyback cangkok harus digroundkan.
Untuk
kerusakan flyback selain gambar kabur, flyback harus diganti, untuk kebocoran
kecil mungin masih bisa ditambal dengan lem.
Mengganti
flyback monitor, tidak perlu bersusah payah mencari yang sejenis, gunakan saja
sembarang flyback, pasang, lalu lihat dan pelajari kaki-kakinya. Putuskan
jalur-jalur di pcb. Jamper dengan kabel jalur-jalur tersebut ke kaki yang
benar. Hati-hati jangan keliru menjamper. Perhatikan mana kaki B+, horisontal,
ground, AFC, ABL, dan G1.